Wisata di Alam Raflesia


Nama Bengkulu diambil dari kisah perang melawan orang Aceh yang hendak melamar Putri Gading Cempaka, yaitu Soak Ratu Agung Raja Sungai Serut. Karena lamaran tersebut ditolak maka timbullah perang. Suku Soak Dalam adalah saudara kandung Putri Gading Cempaka yang menggantikan Raja Sungai Serut, saat terjadi peperangan berteriak “Empang ka Hulu-Empang ka hulu”: yang artinya hadang mereka (orang Aceh) jangan biarkan mereka menginjakkkan kakinya di tanah kita . Dari kata tersebut lahirlah kata Bangkahulu atau Bengkulu, bangsa Inggris menyebutkannya dengan Bencoolen.

Dalam sejarah Bengkulu terdapat kerajaan kecil yaitu: Selebar, Sungai Serut, Empat Petulai, Indra Pura dan beberapa kerajaan lainnya. Kerajaan Selebar merupakan salah satu kerajaan di Bengkulu yang telah melakukan perdagangan ke luar negeri yang ditandai adanya perjanjian dengan Perusahaan Hindia Timur Inggris pada tanggal 12 Juli 1685. Dalam perjanjian itu disebutkan bahwa Raja Selebar memberikan hak kepada Inggris untuk membangun gudang dan benteng, hal ini merupakan salah satu penyebab runtuhnya Kerajaan Selebar.

Seiring berjalannya masa-masa pemerintahan di Bengkulu, setelah kemerdekaan RI, Bengkulu menjadi salah satu Keresidenan di Provinsi Sumatera Selatan.. Keresidenan Bengkulu yang pada awalnya adalah salah satu keresidenan di bawah Provinsi Sumsel, kini merupakan keresidenan kedua setelah Keresidenan Lampung yang memisahkan diri dari Provinsi Sumsel. Sebagai keresidenan, wilayah ini menjadi wilayah administrasi dalam sistem dekonsentrasi dari Pemerintah Pusat melalui Provinsi Sumsel. Setelah menjadi Provinsi wilayah ini menjadi daerah otonom disertai dengan dikeluarkannya UU Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi Bengkulu pada tanggal 12 September 1967 yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 pada tanggal 5 Juli 1968 tentang Berlakunya UU Nomor 9 Tahun 1967 dan Pelaksanaan Pemerintahan di Provinsi Bengkulu. Peresmian Provinsi Bengkulu dilakukan oleh Dirjen Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, Mayjen Sunandar Priyosudarmo pada tanggal 18 November 1968.


Secara geografis, Provinsi Bengkulu berbatasan dengan Provinsi Sumbar di sebelah utara, berbatasan dengan Samudera Indonesia dan Provinsi Lampung di sebelah selatan, berbatasan dengan Samudera Indonesia di sebelah barat dan berbatasan dengan Provinsi Jambi dan Provinsi Sumsel di sebelah timur. Luas wilayah administrasinya ±1.978.870 ha memanjang dari perbatasan Provinsi Sumatera Barat sampai ke perbatasan Provinsi Lampung. Provinsi Bengkulu terletak diantara 2o 16” -3o31” LS dan 101o01”-103o41”BT. Hutan tropis Provinsi Bengkulu memiliki sumber kekayaan flora dan fauna yang dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Kekayaan flora hutan tropis yang sudah terkenal dan telah menjadi objek wisata hutan karena kelangkaannya, yakni bunga anggrek Vanda, bunga Bangkai, dan kayu Merbabu. Sementara kekayaan fauna yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata adalah Harimau Sumatera, Siamang, Tapir, Kerbau liar, Rusa, dan Gajah Sumatera.

Bengkulu memiliki obyek wisata yang beragam, baik wisata alam, budaya maupun sejarah. Wisata alamnya antara lain Bukit Kaba di Curup, Bukit Belerang Semaleko di Lebong Selatan. Rekreasi pantainya Panjang Nala di Gading Cempaka, pasir putih Pulau Baai di Selebar, Danau di Selebar, Danau Tes di Lebong Selatan, cagar alam Pagar Gunung di Kepahyang, cagar alam Lubuk Tapi di Pino. Wisata budayanya kesenian Tabot, Tarian rakyat Enggano, dan kerajinan kain Besurek. Sejarahnya meliputi rumah peninggalan Bung Karno, Benteng Malborough, dan monumen Thomas Par di Teluk Segara. Dalam lingkup Nasional Bengkulu termasuk berhasil dalam melaksanakan program pariwisatanya, hal ini berkat kerja keras semua pihak dan tentu berkat kegigihan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu dalam memperkenalkan dan mempromosikan provinsi ini sebagai salah satu tujuan wisata. Menurut bapak Edi Nevian selaku kepala Dinas pariwisata Provinsi Bengkulu, “Kita sudah mempunyai visi dan misi dalam bidang Pariwisata yang saat ini sudah dan sedang berjalan “, tuturnya.

Visi : “ Memberikan Perubahan Kepada Provinsi Bengkulu, agar bisa sejajar dengan kota lain dan lebih dikenal baik di Level Nasional maupun Internasional “. Adapun Misinya :
1. Pengolaan kekayaan wisata dan budaya yang bijak melalui program kegiatan perencanaan dan
koordinasi pembangunan sektor kepariwisataan dan kebudayaan yang komprehenshif dan
berkelanjutan dengan melibatkan seluruh stakeholders (Masyarakat, Pemerintah daerah dan
swasta).
2. Optimalisasi dan pengembangan destinasi wisata untuk mendorong upaya revitalisasi obyek
daya tarik wisata unggulan yang sudah dikembangkan serta mendorong upaya diversifikasi
porduk wisata baru.
3. peningkatan kualitas produk dan pelayanan usaha pariwisata yang kompetitif serta mendorong
peningkatan iklim investasi.
4. Optimalisasi dan pengembangan citra pariwisata Bengkulu melalui pengembangan program pemasaran yang efisien dan efektif serta terpadu antar stakeholder.
5. Pengolaan kekayaan sumber daya seni dan budaya yang mampu mensejahterakan masyarakat.
Melalui visi dan misi ini diharapkan tidak terlalu lama lagi Provinsi Bengkulu bisa sejajar dengan provinsi lainnya di Indonesia. Secara umum, potensi wisata yang dimiliki Provinsi Bengkulu, terbagi menjadi Potensi wisata alam, Potensi Wisata Sejarah dan Potensi Wisata Budaya.


Potensi Wisata Alam
1. Pantai Panjang.
Pantai indah dan unik di kawasan pesisir pantai yang membujur pada pesisir Barat Pulau Satera sepanjang lebih dari 10 km,dihiasi barisan pohon cemara pantai serta deburan ombak dan pasir putih yang eksotik tentunya menambah suasana keromantisan anda. Wisatawan dapat melakukan ’Jogging Trek’ sepanjang pantai yang menjadi satu kesatuan infrastruktur ’Kawasan Wisata Internasional’. Sambil menikmati panorama ’bibir laut’, pengunjung juga dapat menikmati megahnya bangunan Fort Marlborough, bangunan benteng pertahanan terbesar semasa Kolonial Inggris di Asia. Terdapat pula kawasan ’Kampung Cina yang akan membawa pengunjung wisata pantai Panjang merasakan betapa indahnya Samudera Hindia dengan pantainya adalah ’titian muhibah’. Selain itu, fasilitas Hotel, Resort, Bungalo dan Cafe yang ’sea-view’ dan ditambah lagi dengan Bengkulu Indah Mall akan menambah kenyamanan anda berwisata alam. Pastikan Enjoy Your Exotic Taste di Pantai Panjang Bengkulu.

2. Pulau Tikus
Pulau karang kecil di lepas pantai yang terletak 90 mil laut dari pesisir Kota Bengkulu ke arah Samudera Hindia. Pulau ini menjadi rumah berbagai macam ikan hias dan sebagai tempat singgah bagi kumpulan ikan yang sedang bermigrasi. Pulau ini menjanjikan berbagai macam wisata perairan dan menikmati keindahan terumbu karangnya. Kerlap-kerlip lampu kota Bengkulu dalam pandangan ’seujung mata’ menambah eksotisme berwisata pada malam hari.

3. Danau Dendam Tak Sudah
Sebuah danau yang terletak di tengah Kota Bengkulu yang berisi air tawar dari mata air yang mengalir dari kawasan perbukitan di sebelah utara dan timur kota Bengkulu. Berbagai legenda dan cerita masyarakat mendampingi danau ini. Di sekeliling danau banyak ditumbuhi vegetasi rawa khas hutan tropis, yaitu ’Anggrek Vanda’ yang merupakan plasma nuftah kawasan lindung. Aktifitas pertanian dan penangkapan ikan tradisional penduduk sekitar menjanjikan kekhasan tersendiri bagi wisatawan yang berekreasi ke tempat ini.Di kawasan ini terdapat pondok wisata lengkap yang turut menambah semarak wisata alam anda.

4. Taman Hutan Raya ‘Rajo Lelo’
Sebuah kawasan hutan yang dilindungi, dimanfaatkan pula sebagai lokasi perkemahan dan sarana pelatihan oleh banyak organisasi pencinta alam, organisasi kepemudaan dan organisasi kepanduan. Lokasi kawasan hutan yang cukup luas menjadi habitat yang nyaman untuk berbagai hewan dan unggas liar seperti Babi hutan, Ular, Burung-burung, Ayam hutan, dan lainnya. Keberadaan hewan liar di hutan ini menjadikan pengalaman tersendiri bagi para wisatawan.


5. Kawasan Pegunungan Liku Sembilan
Kawasan perbukitan yang dilindungi karena kecuramannya dan dilalui oleh jalur perhubungan darat antara kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan Kabupaten Kepahiang barisan. Kawasan yang menjadi habitat serta merupakan kawasan bukit utama Bunga Rafflesia, terkenal akan keindahan hijaunya pegunungan yang menjadikan pesona tersendiri bagi wisatawan yang berekreasi di tempat ini. Bagi para ’Back Packer’ dan rekreasi petualangan, kawasan hutan pegunungan ini sangat mempesona untuk dijelajahi karena vegetasi dan koleksi hewan liarnya masih sangat asri. Di tempat ini, penjelajah dapat menikmati suasana di tengah hutan belantara Sumatera yang perawan dan penuh pepohonan besar dan tinggi.

6. Bukit "Gunung Bungkuk"
Setumpuk bukit karang yang tinggi menjulang hingga setinggi gunung yang berlokasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Bentuknya yang tegak - tinggi sedikit mencerminkan seperti tubuh manusia yang sudah ‘bungkuk’. Bukit ini dinamai oleh masyarakat lokal sebagai ‘Gunung Bungkuk’. Kawasan yang begitu mempesona bagi wisatawan petualang dan peminat suasana batiniah yang mistis. Konon dari cerita masyarakat sering disebutkan bahwa sejak jaman dahulu kala tempat ini sudah menjadi situs aktifitas kebatinan para petinggi dan tokoh kerajaan masa lampau. Bahkan beberapa kisah sempat mengungkapkan bahwa Ir. Soekarno sempat menjadikan tempat ini sebagai tempat menyepi dan melakukan kebathinan semasa diasingkan oleh Belanda di Bengkulu. Melakukan lawatan ke situs ini akan memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan baik tentang bukit Bungkuk sendiri maupun pesona sejarahnya.

7. Perkebunan Teh Kabawetan
Kawasan perkebunan Teh ini pada awalnya adalah kawasan perkebunan Teh yang dikembangkan pada masa Kolonial Belanda. Berlokasi hanya beberapa kilometer dari ibu kota Kabupaten Kepahiang.
Suasana pegunungan yang sejuk dan asri sangat cocok dijadikan tempat wisata keluarga maupun berkemah bersama organisasi kepemudaan. Pengunjung dapat membawa oleh-oleh berupa daun teh kering siap seduh khas Teh Kabawetan. Teh Hijau Kabawetan dan Benalu Teh dapat juga dimanfaatkan sebagai ramuan obat yang mujarab untuk melakukan terapi jiwa dan melepaskan kepenatan. Di kawasan ini juga banyak dihuni penduduk yang merupakan keturunan masyarakat suku Sunda dari daerah Jawa Barat.

8. Bukit Kaba
Salah satu objek wisata yang berada di wilayah Kabupaten Rejang Leong. Kawasan yang memiliki berbagai kekhasan dibandingkan dengan berbagai objek wisata Gunung Api lainnya seperti Tangkuban Perahu, Merapi ataupun Tengger. Kawasan kaki pegunungan yang masih natural mengantarkan harum aroma tanah ‘Bumei Pat Petulai’ yang menjadi julukan Kabupaten Rejang Lebong. Dari puncak bukit, pengunjung akan mendapatkan view yang mengagumkan tentang hamparan Kota Curup, gugusan pegunungan bukit barisan, bukit bungkuk di Kabupaten Bengkulu Tengah hingga ke bukit Telunjuk di Kabupaten Empat Lawang , Provinsi Sumsel.

9. Sumber Air Panas Bumi Suban
Merupakan situs wisata alam yang sangat penting di Provinsi Bengkulu dan menjadi lokasi favorit untuk rekreasi keluarga. Suasana tempat pemandian air panas yang nyaman, kolam renang yang mengandung unsur penyembuhan menyebabkan tempat ini terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan dari wilayah Provinsi Bengkulu dan Sumsel. Suhu air yang panas serta komposisi mineral dan unsur hara yang unik menjadikan sumber mata air geotermal ini sebagai tempat untuk melakukan terapi dan penyembuhan berbagai penyakit oleh masyarakat.

10. Kawasan Tambang Emas Lebong Tandai
Tanah pegunungan dalam gugusan bukit barisan yang indah menjadi semakin mempesona karena mengandung butiran logam mulia di dalamnya. Kenyataan inilah yang membawa bangsa Belanda membuka tambang emas dan melakukan eksplorasi selama bertahun-tahun di wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Kabupaten Lebong ini. Aktifitas penambangan tradisional akan menyadarkan kita bahwa aktifitas kehidupan dimulai dari sesuatu yang begitu sederhana dan juga menjadi media untuk membuat manusia semakin menyadari betapa Maha Kaya-Nya Sang Pencipta Alam ini.

11. Bunga ‘Rafflesia Arnoldi’
Bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan Bukit Barisan, Provinsi Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah dari bentukya yang jauh lebih besar dari ukuran bunga pada umumnya. Menurut berbagai keterangan, tubuh utama tanaman ini sungguh merambat di dalam tanah dan muncul pada periode tertentu, terutama pada musim hujan tanaman tersebut akan berbunga dan muncul secara langsung di atas permukaan tanah. Dikelilingi lima lembar kelopak di lingkaran putiknya, bunga ini tampil dengan warna merah tua berhias bintik-bintik yang unik dan eksotik. Dengan lebar keseluruhan mencapai 75-125 cm, bunga ini diklaim sebagai salah satu bunga terbesar di dunia yang tumbuh di alam bebas. ‘Rafflesia Arnoldi’, nama yang melekat pada bunga ini, mengabadikan penemuan semasa kolonialisme Inggris dengan kepemimpinan Thomas Stamford Raffles di daerah Bengkulu.

Potensi Wisata Sejarah


1. Fort Marlborough
Benteng terbesar yang dibangun oleh Bangsa Inggris semasa kolonialisme di Asia Tenggara, terletak di pesisir pantai Tapak Paderi, kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Josef Colin di wilayah Bengkulu. Konstruksi bangunan benteng Fort Marlborough ini memang sangat kental dengan corak arsitektur Inggris abad ke-20 yang megah dan mapan. Bentuk keseluruhan bangunan benteng yang menyerupai tubuh ‘kura-kura’ sangat mengesankan kekuatan dan kemegahan. Detail bangunan yang European Taste dengan berbagai catatan sejarah pernah terjadi di benteng ini sepanjang kehidupan bangsa Inggris di Bengkulu. Benteng ini juga merupakan prasasti yang mengisahkan tentang jalinan interaksi dua bangsa yang berbeda, yaitu bangsa Inggris dan bangsa Melayu Bengkulu. Benteng ini bagaikan ‘permata sejarah’ yang menyatukan kenangan manis dari dua bangsa yang berbeda dalam sebuah untaian kalung ‘kehormatan peradaban’-nya.

2. Fort York
Sebuah kawasan puing bebatuan bekas bangunan Fort York. Di lokasi ini pernah berdiri sebuah benteng pertahanan pertama Kolonialisme Ingggris di tanah Bengkulu. Suasana di Fort York menjanjikan pengunjung untuk bernostalgia dengan mistisme. Berbagai cerita dari mulut ke mulut sangat mengesankan bahwa lawatan ke situs ini dapat membawa pegunjung berinteraksi dengan berbagai bayangan kehidupan pada zaman saat Fort ini masih digunakan.

3. Rumah Kediaman Thomas Stamford Raffles
Thomas Stamford Raffles adalah Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum akhirnya penguasaan terhadap Bengkulu ditukar oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan Pulau Kecil di ujung Semenanjung Malaka, ‘Singapura’. Dalam masa kekuasaannya, Raffles tinggal di rumah yang selain digunakan tempat tinggal dan juga dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas pemerintahannya. Bangunan yang terletak sekitar 300 m ke arah utara Benteng Marlborough. Diantara kedua bangunan penting ini terdapat Tugu Thomas Parr yang merupakan monumen penting bagi bangsa Inggris maupun Bangsa Indonesia. Konon, terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui sisi bawah Tugu Thomas Parr.

4.Kompleks Makam Warga Inggris
Adanya kompleks makam khusus warga Inggris di suatu areal tertentu yang dihiasi dengan berbagai ornamen dan simbol-simbol Eropa yang kental nuansa Inggris sebagai bangsa maritim. Bertakhtakan batu nisan yang kokoh, kompleks pemakaman ini sarat dengan guratan-guratan yang bertuliskan cerita tentang identitas penghuni makam, riwayat hidup dan kisah kematian masing-masing penghuninya. Suasana di kompleks pemakaman memang membawa kita mengunjungi harmoni suasana masa lalu.

5. Tugu Hamilton
Hamilton adalah salah satu tentara Inggris yang gugur dalam sebuah pertempuran terbuka menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu pada masa kolonialisme Inggris di Bengkulu. Untuk mengenang kegigihan dan semangat patriotismenya yang tinggi, Pemerintah Kolonial Inggris pada masa itu membangun sebuah monumen berbentuk semacam tugu di pesisir pantai Panjang kota Bengkulu. Tugu ini merupakan sebuah situs sejarah yang cukup penting, hingga akhirya Pemerintah Daerah menempatkannya di titik tengah sebuah bundaran persimpangan arah jalan menuju berbagai situs dan kawasan objek wisata di kota Bengkulu.

6. Rumah Pengasingan Bung Karno
Salah satu lembar penitis ’tuah’ kepemimpinan itu adalah perjalanan pengasingan ‘Sang Maestro’ di Bengkulu. Dengan tendensi untuk membuat perjuangan beliau mati, penjajah kolonial Belanda mengirim Ir. Soekarno ke Bumi Raflesia yang saat itu sangat terpencil dan merupakan wilayah ex-kolonialisme Inggris yang ditukar gulingkan oleh Belanda dengan pulau kecil Singapura di Selat Malaka.Lebih dari itu, kepemimpinan ’Sang Bapak Bangsa Indonesia Sepanjang Masa’ ini seolah tiada dapat dipisahkan dari kesempurnaan yang begitu indah dari keteduhan sekeping hati seorang Putri Bengkulu, Fatmawati. Kehangatan jiwa seorang Fatmawati menjadi penyempurna segala kebahagiaan dan penghapus segala keluh ’Sang Pemimpin’ dalam meretas butir demi butir keringat perjuangan kemerdekaan bangsa. Rumah kediaman ini menjadi situs sejarah yang penting bagi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk kepentingan pengembangan dan pemeliharaan kelangsungan aset sejarah, situs ini berikut areal di sekitarnya telah direvitalisasi menjadi Kawasan Persada Bung Karno. Dengan ini diharapkan seluruh ’anak negeri’ dan pengunjung dapat memahami betapa Bengkulu memegang peranan yang sangat penting bagi lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Potensi Wisata Budaya

Provinsi Bengkulu juga menjadi daerah yang memiliki kekayaan budaya yang cukup banyak yang terdapat 4 bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Bengkulu, yakni Bahasa Melayu, Rejang, Pekal, Lembak. Penduduk Provinsi Bengkulu berasal dari tiga rumpun suku besar terdiri dari Suku Rejang, Serawai, Melayu. Sedangkan lagu daerahnya yaitu lagu Lalan Balek.
Dibawah kepemimpinan Gubernur Agusrin M. Najamudin, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk mengangkat seluruh potensi budaya masyarakat agar lebih berkembang dan dikenal oleh dunia. Melalui upaya pengembangan kawasan wisata Internasional, pemerintah daerah bermaksud mengintegrasikan potensi keindahan wisata alam yang masih asli di Bengkulu, dengan kemegahan peninggalan sejarah yang eksotis dan kemeriahan atraksi budaya masyarakat Bengkulu yang unik dan mempesona. Hal ini juga dilakukan oleh kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu Bapak Edi Nevian yang amat gencar mempromosikan dan menarik wisatawan ke tanah Bengkulu, dengan dilakukan beberapa atraksi budaya yang secara rutin dilaksanakan di Bengkulu, diantaranya adalah Festival Tabot dan tahun ini di perkenalkan Festival Pantai Rafflesia.

Festival Tabot
Tabot adalah sebuah ritual budaya untuk memperingati peristiwa bersejarah gugurnya Hasan dan Husen, cucu Nabi Besar Muhammad SAW di Padang Karbalah. Ritual ini dilaksanakan setiap tahun oleh kaum keluarga Tabot Bengkulu. Ritual budaya yang sakral ini dilaksanakan selama sepuluh hari dari tanggal 1-10 Muharam. Konon bagi masyarakat setempat, ritual budaya harus dilaksanakan agar mereka terhindar berbagai kesulitan dan wabah penyakit, diawali dengan acara ’Mengambil Tanah’ sebagai simbol penemuan jasad Hasan dan Husen. Selanjutnya masing-masing kelompok keluarga tabot akan membuat bangunan menyerupai rumah-rumahan yang sangat indah, bertingkat, dihiasi ornamen-ornamen khas dan lampu serta dilengkapi dengan replika patung kuda putih yang berkepala manusia. Setelah melalui berbagai prosesi dengan nuansa spiritualitas yang tinggi, masing-masing keluarga Tabot akan mengusung Tabot-nya ke sebuah lapangan terbuka yang sudah disiapkan. Di lapangan ini masing-masing tabot disusun berjejer yang dikenal dengan istilah : ’Tabot Bersanding’. Pada tanggal 10 Muharam dilaksanakan ritual mengarak Tabot itu bersama menuju ’Karabela’. Dilaksanakan ritual ’Tabot Terbuang’ sebagai pertanda berakhirnya seluruh rangkaian prosesi ritual perayaan Tabot pada setiap tahunnya.


FESTIVAL PANTAI RAFLESIA
Dalam rangka memperkenalkan warisan budaya dan keindahan alam Bengkulu, pada tahun ini Pemerintah Provinsi Bengkulu menggelar Festival Pantai Rafflesia. Bermacam-macam acara digelar dan tentunya akan menarik wisatawan domestik maupun internasional untuk datang ke Bengkulu. Berbagai promosi dangan gencar dilakukan oleh pemerintah provinsi Bengkulu, seperti peluncuran Festival Pantai Refflesia, berburu babi hutan, Axtrem Trialthon yang meliputi cicling, Jet-ski, Maraton, pesta kembang api, live music, festival layang-layang, voli pantai dan juga tidak ketinggalan anda bisa melihat pertandingan Sepak Bola pantai di pantai bengkulu yang indah. Acara ini merupakan event besar yang didukung seluruh pihak dan ajang menunjukkan kepada dunia bahwa Bengkulu merupakan daerah yang aman dan mempunyai alam yang indah dan budaya yang kaya dengan nilai-nilai luhur. “Festival Pantai Rafflesia ini sangat efektif untuk menarik investor ke provinsi Bengkulu, karena Investor akan melihat potensi-potensi yang sangat besar dari provinsi yang mempunyai pantai yang sangat indah”, ujar Bapak Edi Nevian selaku Kepala Dinas Pariwisata yang amat gencar dalam memperkenalkan wisata alam maupun budaya Bengkulu.
Hal ini terlihat dari makin dikenal dan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan baik domestik maupun internasional ke Bengkulu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by 69plusplus Magazine  |  Template by Blogger