The Hand of God

Ia terkenal sebagai seorang politikus handal yang berkarakter keras, tetapi tidak kasar disebabkan background beliau sebagai seorang karateka (Ketua Umum Pengurus Besar Lembaga Karatedo Indonesia (Ketum PB Lemkari). Dimana sangat mendambakan ‘Do, yaitu memberikan pengertian kejujuran, keberanian dengan daya juang yang tinggi tanpa mengenal menyerah. ‘Do disini yaitu sama dengan ‘Do nya Judo, Aikido, dan Kendo. Ia tak segan menelurkan pandangannya tentang apa yang salah dan benar di dalam pikirannya dinyatakan secra terbuka. Tak segan pula mengungkapkan segala hal dengan tindakan (yang sifatnya operasional). Pria kelahiran Jakarta 62 tahun silam, Anton Lesiangi, SE. Masa kecilnya bukanlah seorang yang hidup dalam definisi ‘wah’. Ia hidup serba kekurangan, bahkan hanya berbekal dua potong baju sehari-harinya (waktu di SMA PSKD 1). Namun bukannya menyerah, tetapi semangat kecilnya ini melecut hingga duduk sebagai salah satu Ketua DPP Partai Golkar dan anggota DPR/MPR RI.

Ketika ditemui wartawan 69++ di Kantor DPP Golkar, yang akrab dipanggil bung Anton ini tampak masih bersemangat dan energik meskipun telah bekerja seharian. Lelaki yang lahir 62 tahun silam ini mengakui sebagai seorang politikus sudah pekerjaannya meneliti peta perpolitikan Indonesia baik kepada para tokoh maupun elit politikus, termasuk lembaganya partai-partai politik. Ini adalah santapan sehari-harinya memprediksi apa dan bagaimana Indonesia akan terus bergejolak dengan seluruh permasalahannya, dengan hanya satu tujuan melalui Partai Golkar sebagai alat perjuangan untuk merebut kekuasaan seperti untuk menduduki kursi Presiden, Wapres, DPR/MPR, Duta Besar, Mentri, bahkan sampai ketua RT dimana pada akhirnya setelah kekuasaan itu direbut itulah tugas satu-satunya fungsi DPP Partai Golkar, seharusnya ketua umum dan wakil ketua umum. Yaitu: Mensejahterahkan rakyat Indonesia.

Bagaimanakah tanggapan dokter lulusan Adam Smith University of America ini tentang Indonesia, yang kini tak lagi dapat disebut Gemah Ripah Loh Jinawi ? Ada apakah dibalik seluruh kemelut yang tampaknya semakin membelit ibu kota pertiwi ini?
“Hanya Tangan Tuhan yang dapat menyelamatkan Bangsa dan Negara ini” tuturnya tersenyum tipis namun tetap terdengar tegas dan lugas. Tuhan adalah yang menciptakan manusia, bumi, bahkan pelukis scenario seisi alam semesta. Pemimpin dari yang paling tinggi hingga yang paling bawah. Indonesia butuh mengenal, mengkaji Tuhan lebih dalam. Dibutuhkan reinterpretasi
agama yang tepat yang pada akhirnya akan memperbaiki moral suatu bangsa. Agar pemimpin bangsa ini memiliki tujuan yang pasti hanya untuk mensejahterakan rakyat, apapun tujuan itu selalu yang pertama bersandar kepada Tuhan (Allah yang maha esa) yang disembah oleh nabi besar Ibrahim, Isaak, Yakub, Ismail, dan Allah yang sama untuk memerintahkan nabi Musa untuk memimpin keluar Bani Israil dari tanah perbudakan mesir untuk kembali ketanah perjanjian. Ini tidak seperti kondisi kehidupan budaya yang seakan telah hilang tanpa arah. Anton secara gamblang tidak menginginkan sebuah ajaran agama yang tanpa pemahaman. Mengedepankan nilai-nilai agama dengan mengintegrasikannya dalam kemanusiaan, agama adalah urusan manusia dengan tuhannya, Negara tidak bisa mencampuri atau mengintervensi sesuai dengan Undang-undang 1945 pasal 29 ayat 2 yang isinya adalah “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.” Didalam kesempatan ini sebagai konsekuensi apa yang disimpulkan diatas maka sejak tahun 1980 buat saya kefanatikan saya letakan kepada ALLAH yang ESA, menurut saya bangsa ini akan diberkati oleh allah apa bila kefanatikannya kepada ALLAH bukan kepada agama, maka apapun yang dikerjakan maka akan berhasil.
Lantas tak berarti manusia hanya harus menunggu keajaiban saja. Tak berarti masalah akan terhenti ketika manusia telah mengenal Tuhan. Perlu langkah nyata untuk mewujudkan konkret nyata guna membalikkan seluruh keterpurukan Indonesia pada era global ini. Langkah nyata yang dimaksudkan adalah terkait dengan pemilihan legislatif 9 April dan pemilihan presiden 9 juli 2009. Untuk memenangkan pileg perlu dilakukan strategi yang jitu, kalau hanya sekedar untuk mendapatkan 30% kursi DPR sesuai statmen ketua umum partai Golkar Yusup Kalla itu tidak mungkin tercapai kalau hanya diserahkan kepada kerja keras para caleg. Sebagai contoh pertama kali, partai Demokrat (USA) berhasil mendapatkan kemenangan mutlak diraih oleh presiden terpilih amerika Barack Obama, demikian pula DPR/MPR RI juga menang mutlak strategi seperti ini yang harus dilakukan oleh partai Golkar, dan disamping kerja keras para caleg ada nilai jual yang tepat yaitu Figur Sri Sultan Hamengkubuono X. Figur Obama adalah partai Demokrat dan juga figur Mecain partai Republik. Untuk diketahui Barack Obama maupun Mecain adalah bukan ketua umum partai Demokrat dan Republik. Penyaringan capres dilakukan melalui mekanisme The National Conversion Party atau Konvensi Nasional partai yaitu memilih capres dari internal kader partai, maka tersaring sampai terakhir Obama dan Mecain. Untuk itu Lesiangi adalah orang yang mendukung tetap dilakukannya Konvensi Nasional Partai yang penyaringan capres-nya tidak melalui lembaga survey. Karena lembaga survey hanya melakukan survey. Nilai posisi seseorang capres. Sedangkan Kompeksi Nasional Partai adalah suatu system yang sudah baku, tentang penyaringan dengan menseleksi internal kader partai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, TK I, TK II sampai kepusat atau DPP Partai Golkar sampai akhirnya ditemukan seorang capres, yaitu Sri Sultan Hamengkubuono X sesuai hasil seluruh lembaga survey bahwa hanya ada 3 besar capres yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, Sri Sultan Hamengkubuono X, dimana tambah satu lagi capres Prabowo Subianto dikaitkan dengan perubahan dan pembaharuan sudah tentu dibutuhkan pemimpin baru, dalam hal ini capres alternative yaitu Sri Sultan Hamengkubuono X dan Prabowo Subianto karena In Cumbeut sudah dinyatakan gagal dan hamper semua baik elit politik, pakar ekonomi mau-pun lembaga survey dengan indikator banyak aspek yang paling mencolok adalah tingkat kemiskinan yang mungkin membesar, rakyat mengakui susah hidupnya, biaya pangan serta kebutuhan pokok sehari-hari, yang sudah tidak terjangkau daya belinya.

“Kita butuh perubahan dan pembaruan.” Ujar Anton yang merupakan mantan anggota DPR Utusan Daerah NTT dari Partai Golkar (1982-1987), kemudian anggota MPR utusan daerah partai Golkar (1987-1992), dan sebagai anggota MPR dari utusan daerah partai Golkar (1998-2001)

“2009 adalah awal dari seluruh perubahan, sebuah rekonstruksi bagi Negara Indonesia,” tambahnya. Meskipun terdengar klise dan tidak realistis, Anton berani bertaruh dan memaparkan dengan sangat nyata bahwa PEMILU 2009 merupakan ujung tombak sebuah peradaban baru bagi rakyat Indonesia. Pada tanggal, 9 juli 2009 pilpres adalah titik penentuan nasib bangsa ini untuk memilih presiden dan wakil presiden yang tepat.

Ada beberapa titik terpenting untuk mengoyak massa tenggelam yang masih membelenggu bangsa. “Pertama, kembali lakukan amandemen UUD 1945 kepada yang asli.” Capres mendatang salah satu kotrak politik yang harus dilakukan adalah melakukan kembali kedepan UUD 1945 yang asli dengan catatan bagian 2 hal amandemen yang dilakukan. Tentu hal ini dimaksudkan agar bangsa ini kembali pada sebuah tatanan kehidupan yang teratur serta tetap dinamis dan terarah. Hal kedua yang tak kalah pentingnya, Melakukan perubahan total pada Legislatif, Eksekutif dan Yudikatif.” Hal ini harus! Karena sudah seharusnya sebuah perwakilan rakyat mengemban pesan rakyat, tidak mengedepankan kepentingan pribadi maupun golongan pada prioritas pertama yang kini merupakan tradisi. Titik ketiga adalah kontrak politik merakyat. Belajar dari masa lalu, Anton memaparkan tidak terlalu banyaknya departemen dalam kabinet di Indonesia jelas akan lebih memudahkan pembagian-pembagian tugas yang merata. “Indonesia hanya memiliki 33 provinsi, tetapi memiliki kurang lebih 40 kementerian. Bandingkan dengan Amerika yang hanya meiliki 54 negara bagian atau Negara Federal. Namun hanya beranggotakan kurang lebih 24 menteri.” Paparnya kepada wartawan 69++. Hal ini jelas memerlukan peninjauan ulang, apa dan bagaimana Indonesia harus memperbaiki badan konstitusi negara ini. Dan lebih lanjut, “jumlah 17 departeman Menko sekarang ini harusnya dihapuskan dan diganti sebagai tugasnya Presiden. Hal ini agar dapat menghemat keuangan Negara hingga Rp. 250 triliun yang nantinya bisa dialokasikan untuk subsidi rakyat,” tambahnya. Mantan anggota DPR-MPR RI ini, menginginkan pengontrolan langsung oleh rakyat kepada pemerintahan secara terbuka dan mengganti sistem Kontinental ke sistem Maritim. Yang dimana rakyat dapat memeriksa dan meneliti secara langsung hasil karya pemerintahan.
Diantara titik kritis yang perlu dikaji kembali, ada sebuah titik penentuan bagi Indonesia. Indonesia memimpikan seorang pemimpin yang mampu mendobrak Indonesia keluar dari kemelut krisis global. Indonesia telah lelah hanya diberikan janji-janji yang kosong tanpa membuahkan kenyataan. Dibutuhkan pemimpin yang bersandar pada Tuhan karena Ia-lah dibalik segalanya yang terjadi pada ciptaannya. Tuhanlah yang bekerja.

Ketum PB Lemkari ini mengidolakan tokoh Nelson Mandela dan Bung Karno untuk memberikan kualifikasi figur yang tepat sebagai pemimpin dan syarat pertamanya adalah . “performance appearancet.” Karena penampilan seorang presiden seperti Bung Karno, tidak bisa diwkili loleh orang lain, itulah yang kita rebut charisma Bung Karno. Sedangkan Brilliant ataucerdas adalah syarat kedua bagi seorang presiden, karena kepemimpinan yang cerdas, di ikuti dengan etika dan mora. Ini bisa dibuat melalui tim yang biasa disebut “The All Presidentmen” dari buku karangan Jhon F. Kenedy: Become A Good Leadozs.

Dua hal tersebut harus dapat disinergiskan menjadi satu hal yang dapat mengangkat kesuksesan seseorang. Kesuksesan terbesar yang ada pada dirinya kini ialah apa bila pada saat seluruh orang di sekelilingnya dapat terbantu dan hidup sejahtera.

Mengisahkan sedikit ceritanya tentang, Sri Sultan Hamengkubuwono X pada bualan April 2007 telah memutuskan.bersedia menjadi gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat itu pula Kick Andy melemparkan sebuah pernyataan yang mengejutkan. “Andi noya mengatakan anda ingin menjadi capres.” Kutip Anton mengenang. “saya tidak akan pernah mau menjadi capres, kecuali saya baru mau naik presiden billa Allah yang memerintahkan.” andi noya melanjutkan bagaimana sultan tahu ngusti Allah menghendaki anda menjadi capres, nanti waktu-nya juga akan datang bahwa rakyat akan mendesak untuk maju menjadi capres. Itulah harinya yang popular dengan istilah pisional agung/ageng 28 Oktober 2008. sekitar 400 orang berkumpul dilapangan timur kekayaan alam mobilisasi masa. Sultan dengan memakai kemeja batik lengan panjang berwarna hijau lumut naik dipentas podium langsung berkata “Atas kehendak Allah yang maha esasesuai panggilan Ibu pertiwi dan atas desakan saudara-saudara sembari menunjukan kearah rakyat dari seluruh Indonesia yang jumlahnya mendekati kurang lebih 400.000 orang, saya nyatakan maju jadi capres tahun 2009, vox popule vox dei (suara rakyat adalah suara tuhan).

Setelah menyaksikan acara Metro TV Save Our National jam 22-23 wib 21 Januari 2009, mungkin meyakinkan saya bahwa capres alternative Sri Sultan Hamengkubuono X, sebagian capres dan Prabowo sebagai capres yang akan menuangkan tahta untuk rakyat sebagai RI dari RI 2 periodik tahun 1009-2014.

Kembali Anton dengan sangat antusias mengutip kalimat Sultan Hamengkubuwono X yang tak pernah dilupakannya. Di sisi lain pun Prabowo merupakan seseorang yang religius dan cerdas. Prabowo pun generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa di masa depan. Sangat tepat sekali apa bila tuk sebagai king maker berani menetapkan Sri Sultan Hamengkubuono X sebagai capres dan prabowo Subianto sebagai cawapres dari Partai Golkar.

Di balik keseharian serta kesibukannya sebagai salah satu tokoh penting perpolitikan Indonesia, Anton Lesiangi pun tetap seorang manusia biasa yang tak akan luput dari kesalahan. Namun ia berprinsip teguh, tak akan pernah menyulitkan orang lain. Biarlah daya berupaya menjadi sumber orang lain.

Bahkan sejak muda ia telah mandiri dan mengenyam pendidikan di Jepang pada tahun 1962 sampai 1970 di KEO University dan 1992-1996 di Adam Smith America Uni Versity. Anton mengakui tidak pernah berambisi menjadi lebih dari apa yang telah ada pada dirinya sekarang. Ia benar-benar menyadari bahwa hanya ada sebuah dorongan terbesar dalam pemicu hidupnya. Sebuah tempat dimana Anton selalu mendapatkan kehangatan dan keceriaan suasana setelah melewati satu hari yang melelahkan. “keluarga adalah nomor satu.” Ujar pria yang di karuniai lima orang anak ini.

Tokoh yang mengidolakan Bung Karno ini menyimpulkan, bahwa Tuhan memiliki rencana yang selalu indah. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita jika kita tak meninggalkannya. Hal terbaik adalah menjalankan ketentuan yang telah diberikan Tuhan. "Segala sesuatu sudah diatur Tuhan. Kita sebagai manusia hanya menerima dan menjalankan ketentuan itu. Karena saya ingin mengalir seperti air, tidak mau muluk-muluk," tambahnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by 69plusplus Magazine  |  Template by Blogger